• Jelajahi

    Copyright © Berita Terkini, Kabar Informasi - Tepiankapuas.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    TopAds

    Parapreneur Indonesia Gandeng PLN Peduli dan Srikandi PLN, Gelar Pelatihan Barista dan Make-up Artist untuk Perempuan Disabilitas

    TepianKapuas
    8/27/24, 22:13 WIB Last Updated 2024-08-27T16:30:34Z
    Iklankiri
    Iklantengah


    Tepiankapuas.com, 
    Pontianak - Parapreneur Indonesia bekerja sama dengan PLN Peduli dan Srikandi PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) meluncurkan program pelatihan khusus untuk perempuan disabilitas. Dalam program bertajuk "Srikandi Movement: Woman Support Woman", sebanyak 60 perempuan disabilitas dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Barat mendapatkan pelatihan menjadi barista dan make-up artist.

    Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, Deka Kurniawan; Ketua Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia, Adi Warna; Pembina Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia, Mustaat Saman; Senior Manager Keuangan, Anggaran, dan Umum PLN UIP KLB, Sandy Nurdiana; serta Ketua Srikandi PLN UIP KLB, Emma Nurzayanti. Selain itu, sebanyak 60 perempuan disabilitas sebagai penerima manfaat program juga turut hadir dalam acara ini.

    Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan yang dapat mendukung kemandirian ekonomi bagi peserta. Pada acara pembukaan yang berlangsung di Satuperdua Kopitiam, Pontianak, Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia, Deka Kurniawan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN dan Parapreneur Indonesia atas upaya yang telah dilakukan. "Program ini sangat penting dalam membuka peluang baru bagi teman-teman disabilitas untuk mandiri dan berdaya saing," ungkapnya.


    Emma Nurzayanti, Ketua Srikandi PLN UIP KLB, mengatakan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mempersiapkan peserta untuk menjadi pengusaha. "Kami berharap, dengan keterampilan barista dan make-up artist yang mereka peroleh, peserta dapat membuka usaha sendiri atau bekerja di sektor-sektor yang relevan," jelasnya.


    Pelatihan ini akan berlangsung selama dua minggu, dan para peserta akan mendapatkan peralatan usaha seperti alat make-up dan mesin pembuat kopi untuk mendukung karier mereka. Pembina Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia, Mustaat Saman, menambahkan bahwa program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan lokal dan mendorong perempuan disabilitas untuk mengambil peran aktif dalam perekonomian daerah. (Editor:Roro)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini